Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah.. Allah masih
berkenan membiarkan nafas ini sampai pada Ramadhan tahun ini. Ada hal-hal yang
berubah, ada juga yang tetap pada tempatnya, semoga tidak mengurangi
semangatnya.
Bagi ummat muslim tentunya ini
bulan yang spesial, begitu banyak persiapan yang dilakukan, misalnya menyetok
makanan untuk persediaan karena harga pasti bakal naik, membuat list menu
berbuka, memesan tiket jauh-jauh hari untuk mudik, sampai memilih-milih baju
lebaran selagi diskon di online shop. Itu semua boleh boleh saja, asalkan
sewajarnya dan jangan sampai lupa dengan esensi Ramadhan itu sendiri.
“Hai orang-orang
yang beriman, diwajibkan bagimu berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan pada
orang-orang sebelum kamu. Supaya kamu bertakwa” (Al -Baqarah:183)
Ramadhan
adalah bulan suci tempatnya kita mendulang pahala, dan di akhir surah diatas
dikabarkan secara tersurat bahwa tujuan Ramadhan adalah supaya taqwa hadir
dalam diri kita.. maka selayaknya juga persiapan Ramadhan kita termasuk
persiapan untuk meningkatkan taqwa, agar sukses Ramadhan kita kali ini. Banyak
hal yang bisa dilakukan untuk mencapainya, antara lain..
1. Berdoa
dengan sepenuh hati dan berbahagia menyambut Ramadhan. Rasulullah sering berdoa
dan sudah tidak asing di telinga kita.
“ Ya Allah, berkahilah kami pada
bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadan.” (HR. Ahmad dan
Tabrani)
2. Berniat
untuk memperbaiki diri di bulan Ramadhan. Dan niat ini terus dijaga bahkan saat
menjalani ibadah di bulan Ramadhan
3. Warming
up mulai dari jauh-jauh hari
Seperti
halnya seorang atlet, untuk menghindari cedera dan gagal sebelum olimpiade perlu
adanya pemanasan. Sama halnya dengan Ramadhan. Fisik, kesehatan, mental dan
tidak lupa ibadah mesti dipersiapkan.
Untuk
melaksanakan target tarawih setiap hari misalnya.. biasakan qiyamulail di bulan
rajab atau syaban yang biasanya 2x seminggu menjadi 4x atau lebih.
Sebagai persiapan menyambut Ramadhan, Rasulullah memperbanyak puasa di bulan
Sya’ban. ‘Aisyah
radhiallahu ‘anhu berkata,
وَلَمْ
أَرَهُ صَائِمًا مِنْ شَهْرٍ قَطُّ
أَكْثَرَ مِنْ صِيَامِهِ مِنْ
شَعْبَانَ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ
كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ
إِلاَّ قَلِيلاً
“Saya sama sekali belum pernah melihat rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam berpuasa dalam satu bulan sebanyak puasa yang beliau lakukan di bulan
Sya’ban, di dalamnya beliau berpuasa sebulan penuh.” Dalam riwayat lain, “Beliau
berpuasa di bulan Sya’ban, kecuali sedikit hari.”
(HR. Muslim)
4. Bagi
yang belum sempat membuat persiapan, jangan patah semangat lalu meninggalkan
semua ibadah dengan alasan tidak siap. Tetapkan niat di hati dan berdoa,
laksanakan sembari mendekatkan diri pada orang-orang shalih.
5. Buat
target Ramadhan. Buat list target amal yaumiy atau target lain untuk
meningkatkan ibadah kita. Sebagai referensi misalnya, buat target khatam +
tadabbur Al-Quran, tarawih, tahajjud, dhuha, sedekah, member takjil bagi orang
yang kurang mampu, menambah hafalan surah, membaca buku tertentu, dll.
6. Tulis
target Ramadhan tersebut dan tempel di kamar. Sebagai reminder dan berfungsi
juga untuk meningkatkan semangat Ramadhan J. Bila perlu tulis target kegiatan per hari mulai
dari tanggal 1-30 Ramadhan. Dan beri tanda setiap selesai satu target.
7. Menjaga
konsistensi. Lawan rasa malas dengan variasi kegiatan yang bermanfaat,
dengarkan nasihat dan saling memberi nasihat. Menjaga target 1x khatam
misalnya, dibuat sederhana dengan hitung-hitungan.. 1 juzz = 10 lembar. Maka untuk
khatam 1x ada 300 lembar, dibagi dengan jumlah hari di bulan Ramadhan (untuk
perempuan bisa dikurangi dengan waktu halangannya, misal 8 hari ), jadi 300
lembar/22 hari = 14 lembar/hari -> jika membaca tiap selesai shalat wajib +
dhuha + ketika menunggu waktu berbuka 14/7 = 2 lembar… 1 lembar umumnya selesai
dalam 5 menit, maka tinggal luangkan waktu 10 menit tiap waktu-waktu tersebut..
simple kan, tapi jangan lupa tadabburi juga isinya dan perbaiki bacaan Al Quran
J
8. Hindari
kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat, misal banyak menonton tv, film , musik,
novel, terlalu banyak tidur juga tidak baik. Untuk refreshing bisa dengan
memasak makanan kesukaan untuk menu takjil, dan jangan lupa dibagi ke
tetangga.. sekalian juga bisa mempererat silaturrahim.
9. Jangan
berlebihan ketika berbuka. Banyak orang menganggap puasa adalah “the real
Hunger Games”.. berlapar-lapar dahulu, makan-makan kemudian. Percaya atau tidak
hal ini sangat besar pengaruhnya, terlalu banyak makan ketika berbuka bisa
membuat kantuk setelah maghrib, kemudian Isya dan tarawih jadi berat, target
baca Al Quran jadi molor, bangun sahur juga susah, mengejar bacaan Quran
besoknya sudah jenuh.. biasanya ini awal mula petaka target khatam tidak
selesai.
10. Hadiri
kajian Ilmu, bisa meningkatkan pemahaman dan menjaga semangat karena biasanya
bertemu dengan orang-orang yang juga semangat dalam melaksanakan Ramadhan.
11.
Muhasabah diri, dan bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat. Sehingga selepas
Ramadhan kita akan menjadi pribadi yang lebih baik dan bersih, itulah makna
Idul Fitri sebenarnya, kembali fitrah, suci. Dan tentunya yang seperti itulah
yang disebut orang-orang yang menang.
Semoga
kita bisa menggapai keberkahan di tiap detik Ramadhan kali ini. Aamiin..
Wallahu
a’lam Bishawab.